Kumpulan Puisi Soe Hok Gie Sepanjang Massa


Soe Hok Gie (17 Desember 1942 – 16 Desember 1969) adalah seorang aktivis keturunan Tionghoa-Indonesia yang menentang kediktatoran berturut-turut dari Presiden Soekarno dan Soeharto. Ia adalah mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Indonesia Jurusan Sejarah tahun 1962–1969. Gie merupakan anak ke empat dari lima bersaudara keluarga Soe Lie Piet. Ayah GieSoe Lie Pit adalah seorang novelis.

Gie menamatkan pendidikan SMA di Kolese Kanisius jurusan sastra. Selama mengenyam pendidikan di Kanisius inilah minat Gie pada dunia sastra semakin mendalam, serta ia juga mulai tertarik pada ilmu sejarah. Dari sini, kesadaran berpolitiknya pun mulai bangkit, membuat catatan perjalanan dan tulisan-tulisan Gie menjadi tajam dan penuh kritik. Setelah menamatkan pendidikan di Kanisius, Gie melanjutkan pendidikannya di Universitas Indonesia (UI). Gie memilih masuk ke fakultas sastra dan mengambil jurusan Sejarah. Pada saat menjadi mahasiswa ini, Gie menjadi aktivis kemahasiswaan. Gie juga menjadi salah satu pendiri Mapala UI, himpunan mahasiswa pencinta alam Universitas Indonesia, yang salah satu kegiatan pentingnya adalah naik gunung.

Berikut beberapa puisi Soe Hok Gie yang cukup digemari, terutama oleh mereka mahasiwa pecinta alam dan pecinta sastra, yuk simak puisi dari Soe Hok Gie di bawah ini :

MANDALAWANGI – PANGRANGO

Senja ini, ketika matahari turun ke dalam jurang-jurangmu

aku datang kembali
ke dalam ribaanmu, dalam sepimu dan dalam dinginmu
aku bicara padamu tentang cinta dan keindahan
dan aku terima kau dalam keberadaanmu
seperti kau terima daku
sungaimu adalah nyanyian keabadian tentang tiada
hutanmu adalah misteri segala
cintamu dan cintaku adalah kebisuan semesta
Dan bicara padaku tentang kehampaan semua
aku terima ini semua
melampaui batas-batas hutanmu, melampaui batas-batas jurangmu
karena aku cinta pada keberanian hidup
Wajah-wajah halus yang keras
Yang berbicara tentang kemerdekaaan
Dan demokrasi
Dan bercita-cita
Menggulingkan tiran
yang tanpa tentara
mau berperang melawan diktator
dan yang tanpa uang
mau memberantas korupsi
Kuberikan padamu cintaku
Dan maukah kau berjabat tangan
Selalu dalam hidup ini?

walaupun setiap orang berbicara tentang manfaat dan guna

aku cinta padamu, Pangrango yang dingin dan sepi

malam itu ketika dingin dan kebisuan menyelimuti Mandalawangi Kau datang kembali

“hidup adalah soal keberanian, menghadapi yang tanda tanya “tanpa kita mengerti, tanpa kita bisa menawar terimalah dan hadapilah"

dan antara ransel-ransel kosong dan api unggun yang membara

aku cinta padamu Pangrango

Jakarta 19-7-1966

Selain pusisi mandalawangi pangrango, Soe Hok Gie juga memiliki puisi yang berjudul Pesan, puisi yang sarat akan makna dan arti, yuk simak pusinya di bawah ini :

PESAN

Hari ini aku lihat kembali

Aku mengenali mereka

Kawan-kawan

Harian Sinar Harapan 18 Agustus 1973

Puisi Pesan itu sendiri telah tayang di Harian Sinar Harapan pada 18 Agustus 1973, demikianlah beberapa puisi menarik dari Soe Hok Gie, di artikel selanjutnya saya akan membagikan beberapa puisi lainnya dan catatan dari Soe Hok Gie yang memiliki banyak peminat di kalangan Sastra Indonesia, selain puisi saya juga memiliki blog mengenai tutorial komputer, buat kamu yang ingin belajar komputer yuk kunjungi situs saya disini, jangan lupa bagikan artikel ini jika menurut kalian artikel ini memberikan manfaat untuk kita semua, terimakasih.

Belum ada Komentar untuk "Kumpulan Puisi Soe Hok Gie Sepanjang Massa"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel